Monday, August 22, 2011

Jangan Terlalu Banyak Curhat di Lingkungan Kerja

img
Jakarta - Di beberapa kantor, ada saja pegawai yang bisa membuka diri dan mengganggap rekan kerjanya sebagai teman curhat. Adapula yang lingkungannya menuntut profesionalisme tinggi sehingga hubungan antar individu hanya sebatas pekerjaan.

Ketika Anda membuka diri terlalu banyak, risiko Anda menjadi karakter yang membosankan di mata orang lain sangat tinggi. Anda pun juga harus mengamati apakah orang lain juga membuka dirinya kepada Anda di kantor. Begitu pula ketika Anda menutup diri, koneksi antar sesama individu tidak terjalin dengan baik dan kemungkinan salah paham dan dendam juga meningkat.

Keith Ferrazzi, penulis buku Never Eat Alone, mengatakan bahwa wajar jika seseorang menunjukkan kelemahan diri karena hal ini manusiawi. Ketika Anda menunjukkan kelemahan ini, Anda memperlihatkan bahwa orang lain bisa menolong Anda dan membangun sebuah koneksi. Namun jangan sampai kelemahan itu ditunjukkan terus-menerus, Anda tidak akan dipercaya dan dianggap membuang-buang waktu mereka.

Jadi, bagaimana cara membuka diri kepada orang-orang di kantor yang tidak berlebihan? Simak tips berikut untuk menyeimbangkan kehidupan sosial Anda di kantor.

1. Membosankan di Mata Orang

Banyak orang salah kaprah, menganggap kisah dirinya begitu menarik di mata orang lain. Faktanya, sebagian besar detail kisah curhat yang disampaikan kepada orang lain, sangatlah membosankan. Bnet juga mengungkapkan bahwa hal ini merupakan salah satu penyebab dimana blog tentang kisah diri ataupun biografi tidak begitu laris di pasaran.

Contoh konkritnya, jika Anda seorang wanita berusia 30an yang baru saja melakukan suntik botox, tidak perlu ceritakan panjang lebar keluh kesah dan kebanggaan tentangnya, karena tidak ada yang peduli. Orang akan lebih peduli jika Anda tidak menggunakannya dan tetap tampil percaya diri dalam karir. Hal ini lebih inspiratif sifatnya.

2. Jangan Menyimpan Rahasia Kecil

Anda tidak perlu merahasiakan preferensi Anda yang senang membeli baju sale atau diskonan ketimbang yang branded. Jangan pula menyamakan kebiasaan dengan orang kebanyakan di kantor jika memang dirasa tidak perlu.

Jika Anda menyimpan rahasia, tanyakan pada diri sendiri, kenapa? Karena rahasia bisa berbahaya jika disimpan di diri sendiri. Dengan menjadi diri sendiri, Anda akan memperlihatkan kenyamanan ke orang di sekeliling Anda. Hal ini juga memengaruhi kesuksesan Anda dalam melangkah.

3. Ceritakan Hal-hal yang Menarik Saja

Tidak perlu menceritakan seluruh aktivitas Anda setiap harinya. Ceritakan saja highlight Anda yang sekiranya menarik untuk diceritakan. Cerita yang lucu, inspiratif dan informatif lebih dinantikan orang ketimbang cerita harian yang membosankan dan monoton. Bercerita tentang diri sendiri sah-sah saja, namun pastikan Anda membuat pendengar ingin terlibat dan bercerita balik.

Tim Ralph, seorang ahli sosial menambahkan bahwa, sulit untuk tidak menyukai pekerjaan Anda jika Anda memiliki lebih dari dua teman akrab di kantor. Jadi pastikan topik obrolan Anda menarik dan bermutu.

4. Fokus dengan Memperlihatkan Kelebihan

Bukan pamer keahlian, namun fokus terhadap keahlian pekerjaan Anda. Mungkin banyak orang menilai Anda aneh dan kurang bergaul, namun jika Anda fokus dengan pekerjaan dan memberikan yang terbaik, otomatis Anda beprestasi dan bersinar. Tetap jaga untuk selalu low profile. Dari sini Anda bisa berbagi tentang kesamaan visi dengan rekan kerja lainnya.

Dalam beberapa kasus, banyak orang merasa tidak bisa membuka diri karena tidak menemukan forum yang tepat. Kenyataannya, tidak perlu melakukan hal-hal demikian, cukup lakukan yang terbaik dengan pekerjaan Anda dan bawalah pengaruh positif dalam lingkungan kerja Anda.

(fer/kik)

sumber: wolipop.com



Popular Posts

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons